Senin, 15 Oktober 2018

Tuduhan Guru Nelty Makin Rumit, Bawaslu Akan Periksa 5 Siswa SMA 87 Gara-gara Ini....


Beritaterheboh.com - Badan pengawas pemilu (Bawaslu) DKI Jakarta akan memeriksa 5 siswa SMA Negeri 87 terkait guru Nelty Khairiyah yang dituduh melakukan doktrin anti-Jokowi. Pemeriksaan akan dilakukan di sekolah besok.

"Besok, Selasa (16/10) pukul 14.00 WIB kita jemput bola, datang ke SMA 87 untuk minta keterangan ada beberapa siswa, rencananya lima orang," ujar Komisioner Bawaslu DKI, Puadi, di kantor Bawaslu, Jalan Danau Agung 3, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (15/10/2018).

Pemeriksaan itu untuk melengkapi keterangan yang belum menemukan titik terang hari ini. Sebelumnya, Bawaslu sudah memanggil Kepala SMA 87 Patra Patriah, Guru Nelty, dan orang yang melaporkan kasus doktrinisasi. 

"Tiga orang ini kooperatif semua, kita apresiasi karena mereka turut hadir dari pemanggilan ini," ucapnya. 

Namun, Bawaslu belum dapat hasil yang kuat meskipun pihak pelapor datang. Pelapor, jelas Puadi, malah memberikan nomor telepon lain yang harus ditelusuri. 

"Terakhir kita mintai keterangan kepada si pelapor ini. Nah hanya saja memang ada yang perlu kita telusuri lagi atas keterangan pelapor yang melaporkan ke kepala SMA 87," tuturnya. 

"Ada satu nomer yang memang kita harus telusuri lagi, kalau memang setelah hasilnya sudah clear. Mendapatkan atas nama siapa kita nanti memanggil, mengundang orang tersebut," lanjutnya. 

Puadi tidak memberikan menjelaskan detail terkait nomor yang diberikan oleh pelapor. Namun, menurutnya, nomor itu dapat menguatkan keterangan di balik kasus ini. 

"Satu nomor itu untuk menguatkan keterangan, karena memang ada kaitannya dengan informasi yang si pelapor tersebut dapatkan," katanya.

Sebelumnya, Nelty dituduh melakukan doktrin anti-Jokowi saat pelajaran agama Islam dan memutar video korban gempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah. Saat ini, Nelty dinonaktifkan di sekolah dan Dinas Pendidikan DKI Jakarta pun sedang menyelidiki kasus itu. 

Nelty membantah pernah mendoktrin dengan materi anti-Jokowi kepada siswa. "Jadi dari saya pribadi ini, Pak, insyaallah, sama sekali tidak terjadi suatu apapun, dan tidak ada niat apapun sama sekali. Saya termasuk guru yang insyaallah netral, saya netral sekali," ujar Nelty ketika dimintai konfirmasi detikcom, Rabu (10/10). 

Sebelumnya diberitakan Komisioner Bawaslu DKI, Puadi mengatakan adanya kejanggalan dalam kasus ini. Nomor orang yang melaporkan ada guru yang mendoktrin di SMA 87 itu tidak menyatakan identitas lengkap ke Kepala Sekolah. 



"Pelapor ini mengaku orang tua siswa cuma nggak menyebutkan orang tua siswa dari si A, B, C, atau D. Harusnya dia menyebutkan ataupun ketemu dengan kepala sekolah ada guru yang mendoktrin mengajarkan begini-begini saya keberatan, gitu," ucapnya. 

Akhirnya Puadi bersama tim penegakkan hukum terpadu (Gakkumdu) melacak keberadaan nomer tersebut. Ditemukan nomer tesebut beralamat di Cengkareng, pihaknya pun sudah melayangkan surat pemanggilan. 

"Nah ini kita kan investigasi saya minta nomor telepon si pelapor itu. Akhirnya kita minta nomornya dari Gakkumdu bersama kepolisian kita telusuri nomor itu. Nomer ini ternyata alamatnya ada di Cengkareng, Jakarta Barat. Atas nama siapa sudah ketahuan makanya hari ini kita panggil," tuturnya. (detik.com)




from Berita Heboh https://ift.tt/2NJ6y2S
via IFTTT